![]() |
| Novel Baswedan Masih Ragu Dengan Dua Pelaku Penyiraman Air Keras Terhadapnya |
Agen Poker
Terdapat kejanggalan dalam proses penyidikan dan persidangan justru semakin menguatkan keraguannya tersebut.
" Saya tidak mendapatkan tambahan informasi atau apapun yang semakin membuat saya yakin, sehingga saya sedikit pun tidak merasa lebih yakin. " Ucap Novel Baswedan, Sabtu, 13 Juni 2020.
Novel masih mengingat ketika pertama kali anggota Brigade Mobil Ronny Bugis menyerahkan diri ke polisi pada akhir Desember 2019 dan mengaku sebagai pelaku penyiraman air keras.
Penyerahan diri itu, disusul dengan ditangkapnya Rahmad Kadir Mahulette, anggota Brimob yang juga disangka menjadi pelaku penyerangan.
Setelah para pelaku ditangkap, Novel sempat meminta penyidk yang menangani kasus ini untuk menyebutkan alat bukti yang bisa menunjukan bahwa kedua polisi itu benar-benar pelaku penyerangan.
Agen Domino99
Sebagai korban, Novel menganggap permintaanya itu tidak mengandung konflik kepentingan. Tapi, menurutnya, penyidik tidak pernah menjelaskan alat bukti tersebut.
" Penyidik tidak pernah bisa menjelaskan kesaya. " Ucapnya.
Ketika kedua terduga itu mulai disidangkan, Novel kembali meminta jaksa penuntut umum menyebutkan apa yang membuat mereka yakin bahwa kedua orang ini benar-benar pelaku penyiraman.
Menurutnya, Jaksa juga tidak bisa menjelaskan.
" Tidak bisa menjelaskan semua, lalu terus gimana. " Jelasnya.
Novel Baswedan mengatakan juga sempat menanyakan kepada sejumlah saksi mata yang melihar kejadian ini. Menurutnya, pada saksi tidak punya keyakinan bahwa Ronny dan Rahmat merupakan pelaku yang menyiram air keras kewajahnya.
" Saya senang ada pelaku yang ditangkap, tapi saya tidak senang ketika ada orang yang dikorbankan. " Jelasnya.
Bandar Poker Terpercaya
Keraguan dalam diri Novel memuncak, ketika jaksa hanya menuntut para terdakwa satu tahun penjara. Menurutnya, persidangan ini hanya seperti sandiwara.
" Kalau ini betul pelakunya, aparat yang mewakili kepentingan negara dan menjaga hak korban pasti akan serius menuntut dia dengan sanksi setimpal. " Ucap Novel.
