SerbaQQ, Gadis Diperkosa Petugas Rumah Aman Hingga Hamil, Perbuatan keji Tersebut Dilakukan Didepan Teman Gadis Itu Sendiri - Rumah Aman seharusnya menjadi tempat teraman bagi sebagian orang untuk mendapatkan rasa tenang. Namun kali ini berbeda, terjadi sebuah kasus pemerkosaan bagi korban kekerasan seksual.
Kali ini seorang pengurus Rumah Aman di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur berinisial RC memperkosa gadis dibawah umur berulang kali hingga korban kini sedang dalam keadaan hamil.
Tindakan bejat tersebut ternyata dilakukan tepat di depan teman atau korban kekerasan seksual lainnya.
Gadis itu merupakan titipan dari polisi setelah terjaring razia kasus prostitusi online.
Kasat Reskrim Polres Paser, APK Ferry Putra Samodra mengatakan, kasus itu berawal ketika polisi berhasil mengamankan tiga korban prostitusi online yang masih berada dibawah umur.
Karena masih membutuhkan keterangan korban untuk penyelidikan kasus tersebut, polisi akhirnya menitipkan mereka ke Rumah Aman.
" Dia kita amankan bersama rekan-rekannya karena prostitusi online. Ada yang baru berusia 13 tahun, 14 tahun, dan 15 tahun. Pokoknya semua dibawa umur, " Jelas Ferry, Jumat, 18 September 2020.
SERBAQQ, AGEN POKER, AGEN DOMINO99, AGEN DOMINOQQ, BANDAR POKER TERPERCAYA
Saat akan dititipkan di Rumah Aman itu, mereka juga diminta untuk tinggal satu kamar. Tujuannya agar dapat saling menjaga satu sama lainnya.
Curiga Dengan Perbuatan Pelaku
Menurut Ferry, terungkapnya kasus pencabulan itu setelah pengurus Rumah Aman lainnya curiga dengan perbuatan pelaku.
Sebab, pelaku diketahui sering masuk kamar korban dan mengunci pintu dari dalam.
Mengetahui hal tersebut, saksi pada 5 September 2020 lalu mengadu kepada Ketua Yayasan Rumah Aman dan akhirnya dilaporkan ke Polisi.
" Setelah kami selidiki semua. Kami amankan dia beserta barang bukti. Korban juga sudah divisum, " Jelas Ferry.
Korban Dicabuli Didepan Rekannya
Ferry juga menjelaskan hasil dari pemeriksaan itu, pelaku mengaku jika telah mencabuli korban saat dititipkan ke Rumah Aman. Bahkan perbuatan bejat itu sudah dilakukan berulang kali.
Parahnya lagi, persetubuhan itu dilakukan pelaku di hadapan rekan korban lainnya yang tinggal dalam satu kamar.
Rekan korban yang mengetahui perbuatannya tersebut tidak ada yang berani melapor karena takut diancam oleh pelaku.
Sementara korban, mengaku bersedia melayani nafsu pelaku karena dijanjikan akan dinikahi dan dipenuhi kebutuhannya ketika tinggal di Rumah Aman.